Perkenalkan nama saya Fazrul Rizky Adhani. Bisa dipanggil
Arul. Teman – teman di sekolah memanggil saya Fazrul. Saya sekolah di MI
Terpadu Khoiru Ummah.
Saya ingin mewujudkan cita – cita saya menjadi seorang chef. Saya
belum yakin saya bisa menjadi chef, akan tetapi saya akan giat belajar dan terus
mencobanya. Teringat satu kalimat penyemangat, man jadda wa jada ; barangsiapa
yang bersungguh – sungguh pasti bisa. Jadi saya harus berusaha untuk bisa menjadi
chef seperti yang saya impi – impikan sejak kecil.
Ada cerita saat saya ingin menjadi chef. Saat itu saya melihat
acara televisi.Sayamelihat para chef lincah menggunakan pisau dan membolak –
balikkan masakannya. Sejak saat itu saya memutuskan untuk menjadi chef. Lalu saya
mencoba untuk memasak. Ketika sedang memasak telor, ternyata telornya gosong karena
saya tinggal ke kamar mandi. Saat saya kelas satu, saya sudah bisa memasak telor.
Saat kelas dua, saya bisa memotong bawang merah dan bawang putih. Disaat saya kelas
tiga, saya sudah bisa mengocok telor dengan benar beserta racikan bumbu yang
pas. Saat kelas empat, saya bisa memasak nasi goreng. Saat kelas lima, saya sudah bisa menggulung pisang
ijo.
Dulu saya ingin menjadi astronot, kemudian saya berfikir,
sepertinya kalau di angkasa takut kelaparan, lalu saya berubah fikiran, lebih baik
menjadi seorang chef. Bisa makan sepuasnya. Mungkin kalau jadi chef bisa terkenal
seperti chef – chef yang lainnya, seperti chef Juna. Menurut saya dia hebat dalam
memasak apapun. Emm, bukan saya mengidolakan dia, tapi saya kagum dengan caranya
memasak dengan baik dan benar.
Dulu ketika saya kelas empat, saya ingin menjadi dokter. Kemudian
saya sampaikan ke mamah, “Mah, saya boleh menjadi dokter?”. Jawab mamah, “kalau
jadi dokter, katanya kuliahnya mahal. Lebih
baik jadi polisi, tapi takut ditembak kalau ada penjahat.” Yah lebih baik jadi
chef, kerjaanya Cuma masak. Seng –seng terus
nyobain. Kalau enak senang, kalau tidak enak nangis.
Pernah ada orang yang mengejek kalau saya tidak pantas menjadi chef, pantesnya
menjadi pemulung. Saya bersabar. “Innalloha ma’ashshobirin”; Sesungguhnya Allah
bersama orang yang sabar. Saya selalu sabar karena menurut saya, cita – cita
saya diridhoi oleh Allah SWT.
Saya juga ingin menjadi pedagang yang sukses. Dengan pemasukan
sebulan 3 juta. Bisa beli mobil Katana yang abi inginkan. Saya juga ingin
membahagiakan kedua orangtua saya yang telah membesarkan saya sampai sekarang.
Ada sebuah hadits yang berkata, “Ridho Allah ada pada ridho orangtua, dan murka
Allah ada pada murka orangtua”. Jika orangtua ridho, Allah pun ridho terhadap
kita. Maka cita – cita kita harus diridhoi oleh orangtua, agar cita – cita kita
juga diridhoi sama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Saya pernah menghayal menjadi chef, mengikuti lomba dan
menjadi juara 1 seindonesia, menjadi juara 1 sedunia, pasti senang! Bisa
membahagiakan orangtua, apalagi membahagiakan semua keluarga, pasti senang
sekalii! Bisa membeli mobil Katana dan mobil Fazzero. Tapi tidak boleh
berlebihan karena itu tidak boleh, nanti bisa masuk neraka. Ih takut! Maka saya
tidak mau berlebihan.
Cita – cita saya kedepan Insha Allah berhasil. Dengan giat
belajar dan selalu taat kepada Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Adil. Cita –
cita saya Insha Allah akan tercapai. Doa orangtualah yang bisa mensukseskan
cita – cita saya menjadi chef terbaik yang memasak makanan yang halal dan
thoyib.
Masyaa Allah.. Semoga Allah meridhoi cita-cita ananda Fazrul dan selalu mendapatkan ridho orang tua, apapun yang menjadi hajat dan keinginannya. Benar, innallaha ma'ashshobiriin. Allah bersama orang2 yang sabar.
BalasHapusPutera sy kelas 4 sd. Dia juga ingin jadi chef. Setiap sy di dapur, selalu ingin tahu masak apa, sini aku yang ngebalik tahu gorengnya,sini aku saja yang mengaduk adonan kuenya...